Rabu, 27 Juni 2018

Ternyata setir mobil saat parkir tidak harus lurus

Setir harus Lurus saat Mobil Parkir, Ini Kata Pakar


Dipercaya lebih aman, beberapa pemilik mobil mengunci setir ketika meninggalkan mobil miliknya di parkiran. Caranya, setir diputar 60-75 derajat sampai tidak bisa digerakkan kembali, sebelum mematikan mesin dan mencabut kunci kontak Tapi, ada yang menganggap posisi setir dan roda yang tidak lurus akan merusak power steering. Namun ternyata, anggapan itu salah besar.

Sebab, fitur kunci setir tidak terkait pada komponen power steering, khususnya yang sudah menggunakan model elektrik. Kecuali, jika sistemnya masih hidrolik.
“Aman, tidak merusak. Karena, kunci itu hanya mengikat pada mekanisme putaran setir, bukan pada komponen power steering-nya. Kecuali masih hidrolik, karena bisa menimbulkan tekanan yang tidak seimbang,” ujar Trainer Product Knowledge Nissan Motor Indonesia, Sugihendi kepada VIVA, Senin 7 Mei 2018.

Tapi, hal berbeda disampaikan Technical Service Executive Coordinator PT Daihatsu Astra Motor, Anjar Rosjadi. Kata dia, dengan mengunci setir 60 derajat, hal itu tidak akan merusak power steering yang sudah elektrik maupun hidrolik, karena tidak ada hubungannya.
“Ketika posisi off semua, ya mati, tidak ada tekanan. Intinya, tidak masalah, walaupun hidrolik. Justru kalau posisi turunan, disarankan dikunci setirnya, untuk mencegah mobil turun,” tuturnya.
Sebab, menurutnya, mencegah mobil bergerak saat parkir di tanjakan atau turunan dengan menggunakan rem tangan saja tidak cukup.

Posisi Ban Mobil Saat Parkir
Masalahnya bukan jadi elok atau tidak dilihat kalau membiarkan ban mobil tidak lurus saat parkir. Bila hal itu jadi ke biasaan bisa merugikan kesehatan mobil, terutama pada sistem power steering hidraulik yang memanfaatkan tekanan cairan. Arifani Perbowo, Logistic and Production General Manager Kia Mobil Indonesia (KMI), menguraikan, sistem power steeringhidraulik menggunakan pompa yang bekerja menyalurkan cairan dan tekanan untuk membantu sopir enteng menggerakan kemudi. Pompa itu aktif jika mesin menyala.

Beberapa pengendara memilih untuk mengunci setir mobil saat meninggalkan mobil di tempat parkiran. Kunci setir yang dimaksud di sini bukanlah kunci dengan menggunakan alat, melainkan kunci setir secara otomatis. Yaitu setelah kunci mobil, sang pengemudi biasanya memutar setir telebih dahulu (60 - 75 derajat) sampai setir mobil tak dapat digerakan kembali. Hal tersebut dipercaya beberapa orang akan membuat mobil mereka lebih aman.

Namun, pendapat tersebut nyatanya juga menimbulkan kontroversi. Posisi kunci setir mobil tersebut justru dianggap oleh beberapa orang dapat merusak kondisi power steering mobil. Ya, mereka menganggap kondisi ban yang tidak lurus saat setir terkunci bisa memengaruhi power steering. Jika Anda ikut berpikiran seperti itu, Anda telah salah mengira.

Posisi Ban Yang Paling Benar Saat Parkir

Posisi ban saat parkir
Masih banyak yang beranggapan bahwa saat parkir ban harus lurus, padahal ini salah besar.
Saat parkir posisi ban haruslah diposisi tertentu. Untuk keselamatan mobil, ternyata ban harus dibelokkan tergantung kondisi jalan tempat kita parkir: misalnya parkir di tanjakan/ parkir di jalan menurun.

Parkir yang benar
Memarkir atau memberhentikan mobil ditepi jalan membutuhkan teknik tertentu agar kita terhindar dari kecelakaan, berikut antara lain:
Posisikan ban dengan tepat (berbelok ke kanan/ ke kiri/ lurus)
Masukkan gigi yang tepat (jika jalan menurun masukkan gigi ke gigi mundur), jika jalan menanjak masukkan ke gigi 1, untuk mobil matic posisikan tuas transmisi ke P
 Aktifkan hand rem (rem tangan sebutan yang tepat adalah rem parkir)
Ganjal jika perlu
               
Parkir di jalan datar, posisikan ban lurus
Jika memarkir mobil di jalan yang datar memang sebaiknya pecinta otomotif meluruskan ban depan, hal ini bertujuan untuk memberikan ruangan yang luas pada jalan seperti menutup kaca spion. Posisi ban yang lurus juga lebih memperlama usia power steering dibandingkan membelokkan ban saat parkir

Parkir di jalan menanjak, belokkan ban ke kanan atau ke kiri
Pernahkan pecinta otomotif parkir di jalan menanjak, eh ternyata ketakutan bagaimana kalau mobil ini meluncur jauh ke bawah? menabrak pengguna jalan lain! Nah sebenarnya ada teknik parkirnya saat di tanjakan yakni dengan membelokkan ban agar tidak terus meluncur ke bawah.

Saat kita melewati tanjakan dan kita memarkir mobil di pinggir jalan tersebut maka posisi yang tepat adalah membelokkannya ke sisi kanan, hal ini berlaku jika pada pinggir jalan terdapat trotoar atau halangan semacam gundukan tanah. Tujuan membelokkan ke sisi kanan adalah agar ban depan mengganjal trotoar sehingga jika secara tidak terduga mobil turun maka akan terganjal trotoar tersebut.

Berbeda saat di pinggir jalan tidak ada apa-apa alias hanya rerumputan maka belokkan ban ke arah kiri, hal ini agar saat secara tidak terduga mobil meluncur turun maka mobil tidak akan lurus ke bawah menabrak mobil lain. Akan tetapi mobil akan berbelok ke kiri saja. Hal ini sangat aman karena mobil hanya akan berbelok ke kiri dan dia mencari keseimbangannya sendiri (tidak ke kiri terus), melainkan setelah berbelok dia akan berhenti tepat 90 derajat.

Parkir di jalan menurun
Nah untuk jalan menurun ini pecinta otomotif juga harus membelokkan ban ke sisi kiri, ini berlaku baik jalan memiliki trotoar (halangan) ataupun tidak memiliki trotoar.
Membelokkan ban ke posisi kiri mencegah mobil meluncur turun ke bawah mengikuti jalan dan menabrak apa-apa yang ada dibawah, dengan membelokkan ke kiri maka mobil tidak akan meluncur kedepan tetapi berbelok 90 derajat ke arah kiri sehingga mencegah kemungkinan kecelakaan yang ditimbulkannya saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Oh iya jangan lupa mengganjal ban mobil dengan kayu atau batu saat parkir di jalan yang curam/ terjal, baik itu tanjakan maupun turunan demi keselamatan.

Nah mungkin pecinta otomotif sudah jelas dengan posisi roda saat parkir
Bahaya Atau Tidak Jika Parkir Saat Posisi Setir Terkunci
Keadaan setir yang terkunci nyatanya tak berbahaya bagi kondisi power steering mobil Anda. Pasalnya, power steering pada mobil tidak memiliki keterkaitan jelas dengan kondisi setir mobil. Sebaliknya, mengunci setir mobil justru dapat memberikan Anda berbagai manfaat, khususnya bagi keamanan kendaraan Anda. Salah satunya ialah saat memarkirkan kendaraan di daerah tanjakan maupun turunan.

Ketika terpaksa harus parkir dalam kondisi menanjak ataupun menurun, Anda bukan hanya perlu mengaktifkan rem tangan maupun mode parkir saja, Anda pun perlu mengunci setir mobil. Dengan mengunci setir ke arah trotoar, ini dapat menghindari kondisi jika mobil turun dengan tidak sengaja.

Tak hanya itu, dengan mengunci setir mobil, Anda juga bisa menghindari mobil dari pencurian.  Bagaimana tidak? Untuk mengaktifkan kembali setir agar dapat bekerja, kunci mobil harus terlebih dahulu dimasukan. Dengan begitu, setir mobil pun akan dapat kembali berputar dengan normal. Karena itulah, upaya pencurian pun akan lebih sulit untuk dilakukan jika setir mobil Anda telah terkunci.
Nah, untuk Anda yang selama ini menganggap bahwa mengunci setir dapat merusak power steering mobil kini sudah tidak perlu khawatir lagi. Apalagi jika Anda menggunakan Mobil Pilihan Keluarga Indonesia yaitu Nissan Grand Livina. Dengan adanya teknologi rack and pinion with EPS (Electronic Power Steering) di dalamnya, Anda tak perlu takut lagi jika harus mengunci setir Anda. Tak hanya itu, soal keamanan Nissan Grand Livina sudah pasti tak perlu diragukan. Adanya keyless entry with alarm dan juga shock sensor akan membuat Anda dan keluarga lebih tenang soal keamanan mobil.

Dampaknya, tekanan cairan di dalam sistem sedang tinggi dan sambungan antar selang menjadi tegang. “Kalau berlangsung lama yang kalah pipanya, nanti bisa memicu kebocoran,” ucap Arifani.
Catatannya, efek merugikan itu tidak berlaku buat mobil yang sudah menggunakan Electronic Power Steering (EPS) sebab kerjanya tidak menggunakan pompa, cairan, dan selang. Namun bukan berarti pengemudi bisa memarkir dengan posisi ban sembarangan, sebab kebiasaan minus itu bakal memengaruhi umur komponen.

Pernah mendengar ungkapan kalau parkir mobil posisi ban depan itu harus dalam keadaan lurus? Alasannya, itu bisa menimbulkan kerusakan dan kebocoran pada rumah setir. Apakah benar? Menurut General Manager Technical Service PT Toyota Astra Motor (TAM) Dadi Hendriadi, secara teknis, itu sebenarnya tidak ada. Mungkin lebih kepada faktor keamanan. "Akan lebih baik jika ban depan lurus supaya waktu pertama jalan tidak tiba-tiba belok," kata Dadi kepada Otomania melalui pesan singkat belum lama ini.

Sementara itu, Anjar Rosjadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), juga mengatakan hal serupa. Menurut dia, tidak akan ada masalah. "Hanya jadinya bikin susah saja karena bannya jadi agak keluar, terus kalau parkir pararel ketika didorong jadi ribet," ucap Anjar kepada Otomania melalui pesan singkat. Meski seperti itu, Anjar tetap menyarankan agar posisi ban depan tetap lurus. Sebab, dikhawatirkan ketika mulai berjalan dari tempat parkir, pengemudi tidak sadar apakah ban lurus atau tidak.

"Kalau tidak lurus takutnya bahaya ketika maju atau mundur," Paling utama sisi keselamatan, terlebih bagi pemilik mobil Jip atau SUV dengan diameter velg tinggi, dan ban yang besar. Sehingga yang terjadi, ada ruang yang terbuka ketika mereka melakukan parkir yang sedemikian rupa," jelas Jusri saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (16/6/2017).

Lanjut Jusri, dengan ada ruang di sekitar roda mobil, bisa saja ada anak kecil di sekitar lokasi parkir yang bermain dan masuk di celah-celah ban. "Ketika parkir di area privasi, seperti garasi rumah, bisa saja anak, keponakan, atau keluarga yang lain masuk ke celah-celah ban dan itu sangat berbahaya sekali," tegasnya.
Dari sisi ekonomisnya, pasti akan berpengaruh kepada umur pemakaian komponen, karena tidak memarkir dengan posisi ban yang sama sisi alias lurus. "Ada komponen yang pasti umur pemakaiannya pendek, karena posisi parkir dengan ban yang tidak lurus, " tambahnya.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan ketika memarkir kendaraan, sebelum jalan, pengemudi harus mengelilingi seluruh area kendaraan. Hal tersebut, untuk memastikan kondisi yang aman di sekitar mobil dan di kolong mobil sebelum jalan kembali
"Setelah berkeliling, dan saat sudah di dalam mobil lihat lagi spion untuk memastikan kondisi sekitar kendaraan. Setelah itu, klakson dan tunggu dua detik untuk memberikan kesempatan kepada objek yang tidak terlihat agar menjauh sebelum kita jalan," pungkas Jusri.

sumber : ToyotaId

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda