Minggu, 26 September 2010

Kelebihan Dual VVT-i Dibanding VVT-i

Performs bagus, efisiensi bahan bakar tinggi dan emisi gas buang rendah adalah fokus pabrikan kendaraan dalam membuat mesin sejak duapuluh tahun terakhir. Dikawal oleh standar emisi skala internasional (Euro I, II, III hingga IV), teknologi dapur pacu pun terus berevolusi mengejar performa terbaik. Salah satunya seperti terjadi pada mesin Toyota yang menggunakan teknologi katup variabel alias VVT-i (variable valve timing with intelligent) menjadi Dual VVT-i. Pengalaman ini yang ditawarkan saat The New Corolla Altis Test Drive Experience 2010 di Sirkuit Sepang (1/9) atas undangan Toyota Motor Asia Pasific.

ATUR KATUP MASUK-BUANG
Teknologi VVT-i Toyota, seperti tertanam di mesin Corolla Altis, Kijang Innova, Yaris, Rush hingga Avanza, mengatur waktu buka-tutup katup masuk/isap, disesuaikan dengan putaran dan beban mesin. Tujuannya, agar mesin bisa menghasilkan tenaga optimal (baca: besar).
Semisal pada putaran tinggi, mesin memerlukan pasokan campuran bahan bakar dan udara lebih banyak. Maka peranti VVT-i memerintahkan agar katup isap membuka lebih lama. Sebaliknya ketika dapur pacu berkitir rendah, pasokan diciutkan dengan bukaan yang lebih singkat. Hasilnya adalah efisiensi penggunaan BBM sekaligus sebaran tenaga yang optimal di setiap putaran.
Beda dengan mesin konvensional (tanpa katup variabel), tenaga hanya optimal di putaran menengah karena waktu buka-tutup sama di setiap tingkat putaran. Lain kata, saat putaran rendah dan tinggi, efisiensi dan performa tidak tercapai.

"Pada mesin yang menggunakan engine control Dual VVT-i, efisiensi bahan bakar dan tenaga tercipta lebih besar dan merata," ujar Michihiko Sato, Corolla Altis Chief Engineer pada sesi tanya jawab dalam acaraThe New Corolla Altis Test Drive Experience 2010 di Sirkuit Sepang (1/9).
Hal ini bisa terjadi lantaran proses pengaturan waktu buka-tutup tidak hanya pada katup isap, namun juga pada katup buang. Sasarannya adalah, saat putaran mesin tinggi, dengan mempercepat bukaan katup buang, maka pasokan udara dan bahan bakar baru akan lebih cepat masuk (tidak terhambat sisa gas buang). Sementara saat putaran rendah, waktu tutup katup buang diatur lebih cepat agar mereduksi 'kaburnya' campuran bahan bakar dan udara yang baru masuk. Ini poin penting untuk menjaga tenaga, efisiensi BBM dan emisi.
 (Sumber: Otomotif)

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda