Mendeteksi Rem Tangan Yang Bermasalah
Rem tangan atau yang biasanya disebut dengan handbrake mempunyai peran yang cukup penting untuk menjaga posisi mobil tidak bisa bergerak saat akan parkir atau akan berhenti lama. Seiring dengan waktu berjalan, maka kinerja rem tangan pun akan menurun saat di kemudian hari, karena itu kondisi seperti ini hal yang cukup berbahaya, apalagi saat Anda akan menghadapi antrean di jalan yang menanjak atau menurun. Akan tetapi, ada cara yang tersendiri supaya bisa mengecek kondisi rem tangan mobil, sudah tentunya caranya mudah. Rem tangan berfungsi supaya bisa menjaga posisi mobil menjadi tidak bergerak saat parkir atau saat berhenti lama. Namun, ada banyak kasus yang sering tidak disadari jika posisi rem tangan bisa saja berubah, yang membuat fungsi mengunci posisi mobil menjadi tidak maksimal.
Sudah banyak pengendara yang saat ini sudah bisa membawa mobil tanpa harus bisa menggunakan rem dengan baik dan juga tidak sedikit yang memiliki pola piker bahwa jika kita ingin menghentikan laju dari kendaraan dan tinggal menginjak remnya saja.
Dan juga tahukah anda jika salah akan melakukan pengereman juga akan menimbulkan kecelakaan pada diri sendiri dan juga orang lain, instruktur rifat drive labs, eko supriyono juga mengatakan jika bahwa kebanyakan pengendara akan mengatakan fungsi rem hanya untuk menghentikan laju dari sebuah kendaraan dan juga seperti saat ia akan melakukan bimbingan kepada para driver ojek online yang berada di pangkalan udara pondok cabe dan juga sebagian besar bagi calon pengemudi ojek online tersebut juga berkata dengan demikian.
“dan kemudian kami akan buktikan, apa benar jika ingin mengerem dan kendaraan itu akan langsungberhenti itu karena kecepatan 30 km per jam saja dan kita rem dalam dalam dan juga kendaaannya belum tentu berhenti dan yang ada akan nyerosot, selip” tambah eko pada saat dihubungi liputan6.com.
Menurutnya fungsi dari rem yang sebenarnya yaitu untuk memperlambat dan juga menghentikan putaran pada roda saja, dan juga “kendaraannya belum tentu akan berhenti” tambahnya. Teknik penggunaan pada rem motor ternyata juga bergantung pada laju kendaraan dan juga bila kecepatannya ada di bawah angka 30km per jam maka penggunaan rem pada bagian belakang akan lebih disarankan.
Akan tetapi bila kecepatan berada pada 30 sampai 80km jam dan juga teknik yang akan disarankan yaitu menggunakan rem depan dan juga bagian belakang secara bersamaan, dan juga jangan mengoptimalkan salah satunya, apabila jika sudah bisa untuk diubah nanti juga akan berubah dan dapat mengurangi angka kecelakaan dan juga karena jika sudah berpikir yang seperti demikian maka driver tidak akan menginjak rem secara penuh lagi “dan kalau pengeremannya masih non ABS.
Sudah tentunya dalam kondisi ini cukup berbahaya, karena saat akan menghadapi pada keadaan jalanan yang menanjak ataupun menurun. Yang berguna untuk mengantisipasi dalam kondisi seperti itu, baiknya pemilik mobil mengetahui bagaimana kondisi rem tangan supaya selalu tetap maksimal saat digunakan.
Peran rem tangan pada mobil tentu sangat vital. Rem tangan sangat berguna saat Anda terjebak kemacetan terutama di tanjakan atau turunan. Tak hanya itu, rem tangan juga sangat berguna saat Anda memarkir kendaraan.
Posisi rem tangan sendiri tergantung desain dan merek mobilnya. Ada beberapa mobil yang posisi rem tangan diletakkan di dasbor. Ada pula yang letak rem tangan di konsol tengah bahkan ada yang di bawah kemudi.
Begitu pentingnya peran rem tangan tentu membuat Anda harus melakukan perawatan. Terkadang, ditemui rem tangan yang terasa keras saat digunakan. Lalu, apa penyebab dari kerasnya rem tangan pada mobil?
General Repair Service Manager Workshop Department Service Division PT Toyota Astra Motor, Iwan Abdurrahman, mengatakan, rem tangan yang keras saat difungsikan sebenarnya menjadi tanda bahwa harus dilakukan pengecekan.
"Kalau soal keras rem tangan, bisa jadi setelannya terlalu mepet dengan kampas rem. Normalnya saat ditarik terasa 4-7 kali bunyi klik," kata Iwan kepada VIVA.co.id.
Menurut Iwan, untuk perawatan rem tangan bisa dilakukan dengan melakukan penyetelan rem tangan disesuaikan dengan ketebalan kanvas rem belakang. Semakin tipis kanvas rem, maka harus tetap di-adjust biar tetap pakem dan menahan mobil.
"Untuk kanvas rem belakang biasanya tahan lebih lama dibandingkan yang depan. Kanvas belakang bisa sampai 80 ribu km. Sedangkan yang depan cuma 30-40 ribu km. Tapi balik lagi tergantung pemakaian mobilnya. Biar tetap fungsi normal, ya baiknya dilakukan pengecekan rutin," katanya.
Sementara itu, koordinator eksekutif layanan teknis PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosadi mengatakan, dalam kondisi normal, rem tangan tidak boleh terasa keras. “Maksimal itu memang tujuh kali klik. Kalau soal keras, kadang ada juga orang yang nariknya kurang tepat," katanya.
Menurut Anjar, karena perannya yang penting, maka rem tangan dianjurkan juga diservis secara rutin. Juga lakukan pengecekan rem depan dan belakang, kalau perlu setel ulang. “Rem tangan biasanya kaitannya sama ketebalan kanvas rem belakang," kata Anjar.
Ada yang berpendapat bahwa Anjar Rosjadi, Executive Coordinator Technical Service Division ADM, telah menjelaskan bahwa sudah cukup mudah dalam mengenali bagaimana kondisi rem tangan atau saat Anda bukan harus melakukan pembongkaran terlebih dahulu.
Salah satu cara yang paling mudah adalah membedakan tarikan tuas yang biasanya settingan dari asal pabrokan itu sudah mulai dari lima sampai tujuh klik, jika sudah lebih dari itu atau lebih dari tarikan makin tinggi bisa saja langsung dicek untuk bisa memastikan bagaimana kondisi rem.
Menurut Anjar, selain dari itu karena kampas rem yang saat itu sudah menipis, umumnya yang membuat tarikan rem tangan berubah disebabkan dari kondisi rem yang saat itu kotor. Dalam kondisi tersebut, otomatis jalur kabel atau sling rem juga ikut tersumbat.
"Kalau tersumbat saat mau menurunkan tuas juga sedikit susah. Memang jarang yang perhatikan, tapi baiknya bila sudah mengalami gejala tersebut segera melakukan perawatan. Umumnya akan dicek, kemudian pembersihan, sampai menyetel ulang kembali bila memang kondisi kampas masih normal," ucap Anjar.
"Kalau tersumbat saat mau menurunkan tuas juga sedikit susah. Memang jarang yang perhatikan, tapi baiknya bila sudah mengalami gejala tersebut segera melakukan perawatan. Umumnya akan dicek, kemudian pembersihan, sampai menyetel ulang kembali bila memang kondisi kampas masih normal," ucap Anjar.
Salah satu komponen keselamatan di mobil yang paling penting adalah rem. Dengan fungsinya sebagai komponen yang mampu memperlambat laju kendaraan, rem mampu mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan.
Mengingat pentingnya fungsi rem di mobil, pemilik kendaraan harus mengetahui tanda-tanda kerusakan rem. Caranya, bisa dengan memperhatikan munculnya suara, getaran, daya, serta bau di sekitar rem.
Berikut lima gejala kerusakan rem yang disitat dari presroomtoyotaastra.com, ditulis Sabtu (13/1/2018):
1) Indikator pada instrumen
Hampir setiap kendaraan dilengkapi dengan indikator rem, yang dapat dilihat di Multi Information Display (MID). Indikator ini berfungsi untuk memberikan tanda kepada pengemudi bahwa sistem pengereman dalam kondisi normal atau tidak.
Jika rem dalam kondisi normal, maka indikator tersebut berada dalam posisi tidak menyala. Sementara itu, saat rem dalam kondisi tidak normal atau bermasalah, seperti kebocoran pada selang minyak rem atau sensor ABS terganggu karena pemasangan kampas rem, biasanya lampu indikator akan menyala.
2) Suara bising pada rem
Suara bising biasanya muncul saat kendaraan berada pada posisi pengereman. Suara tersebut berasal dari indikator bantalan rem (brake pad).
Bantalan rem terbuat dari bahan baja, sehingga menghasilkan suara bising ketika mulai tersentuh dengan rotor. Jika menemukan kondisi seperti itu, sebaiknya ganti kampas rem.
3) Getaran pada saat pengereman
Rotor adalah piringan yang ada pada roda, yang memiliki fungsi untuk memperlambat kecepatan kendaraan yang lewat daya tekan yang ada pada bantalan rem. Getaran yang ada saat dilakukan pengereman adalah salah satunya penyebabnya karena permukaan rotor yang dalam kondisi tidak rata.
Selain itu, getaran pada saat pengereman juga dapat disebabkan oleh daya cengkeram piston yang berada di dalam kaliper. Untuk menghindari getaran pada rem, pastikan baut roda terpasang secara tepat.
Karena sangat pentingnya pengereman, maka jangan pernah mengabaikan masalah sekecil apapun yang ditimbulkan olehnya. Kenali masalah-masalah yang timbul pada rem agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Anda harus bertanya pada ahli bagaimanakah cara yang bisa dilakukan saat mendeteksi rem yang bermasalah.
Satu yang paling mudah adalah ketika rem berdecit saat diinjak pelan. Hal seperti ini sudah menjelaskan, yang membuat besi yang ada dalam kampas menyentuh piringan rem. Memang, bunyi berdecit bisa juga diakibatkan adanya kerikil yang terjebak masuk ke sistem pengereman. Namun bila itu penyebabnya, maka biasanya bunyi akan hilang setelah beberapa saat.
Di lain sisi, ada sejumlah hal lain yang perlu diwaspadai karena berpotensi bahaya. Saat Anda sedang mengemudi dan saat itu pedal rem terasa dalam saat di injak, hal ini patut di curigai karena kondisi tersebut biasanya kemungkinan besar penyebabnya karena ada masalah yang ada dalam sistem rem yang pada mobil. “bila saat itu pedal rem yang Anda injak cukup dalam dan sudah hampir menyentuh dinding yang dalam saat mengerem biasanya berasal dari master rem yang bermasalah,” ungkap Hendro Januli yang berasal Pawana Auto Service di Cirendeu, Tangerang Selatan.
Bila saat itu master rem yang sudah rusak bisa saja dikarenkan karna kebocoran sil yang membuat minyak rem menjadi tidak bisa maksimal saat menekan piston kaliper. Selain dari itu kampas rem juga bisa saja menjadi penyebabnya, alasannya karena sudah mulai menipis atau bisa saja karena menggunakan sepatu rem imitasi yang cenderung berkualitas rendah.
Ada beberapa ciri yang lain jika saat itu rem bermasalah, bila saat itu pedal rem menjadi terasa keras saat diinjak maka biasanya disebabkan oleh booster rem yang saat itu sedang bermasalah. Karena saat itu booster rem berguna untuk meringankan kembali kerja master rem untuk mendorong minyak rem dengan kembali memanfaatkan vakum intake mesin.
Bila saat itu ada masalah-masalah seperti diatas maka sebaiknya jangan kompromi. Langsung saja Anda bawa ke bengkel langganan Anda untuk secepatnya ditangani. Karena ini adalah sebuah peranti keselamatan yang bisa membahayakan nyawa Anda apabila diabaikan kinerjanya.
Sumber : Toyotaid
Info Pemesanan dan Konsultasi
Mas Agus Susenda
087774615744
Tunas Toyota Serang
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda